This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 28 Agustus 2014

Burung Rangkong Badak

antarafoto-1395493801-
Rangkong Badak

Satwa langka dan dilindungi burung Rangkong Badak (Rhinoceros Hornbill) yang baru dilepasliarkan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh ke habitatnya di kawasan hutan Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (22/3). BKSDA Aceh melepasliarkan burung Julang Emas, seekor burung Julang Emas (Aceros undulatus), dua Binturung (Arctictis binturong) dan dua ekor Malu-Malu/Kukang (Nycticebus coucang) hasil sitaan dari warga diberbagai daerah di Provinsi Aceh sejak beberapa tahun terakhir.

Pagi yang mendung, terasa berat hendak melangkah, namun mengingat ekspedisi burung kami mencoba meringankan langkah kaki menuju kesuatu daerah yang pernah dikhabarkan adanya burung yang unik dan langka yaitu Desa Pulot Kec. Leupueng. Aceh Besar.
Pulot adalah salah satu desa yang terletak di pinggiran laut dan juga di pinggiran perbukitan. Perbukitan yang banyak ditumbuhi berbagai jenis tanaman dan pohon-pohon besar. Pasca tsunami hutan yang menjadi ekosistem bagi berbagai jenis fauna khususnya Avifauna menjadi rusak, KENAPA? Bukan karena diterjang oleh gelombang tsunami yang dahsyat, akan tetapi hutan di pulot hancur akibat pembuatan jalan baru dan perkampungan baru. Salah satu jenis Avifauna yang berada di sekitar ekosistem Desa Pulot adalah julang emas (Aceros undulatus).
Dari pengamatan yang dilakukan pada tanggal 11 November 2007 di Desa Pulot hanya terlihat 1 ekor burung julang emas (A. undulatus) yang sedang istirahat dan kemudian terbang di sekitaran perbukitan desa setempat.
Julang emas (A. undulatus) (Ing: Wreathed Hornbill) merupakan salah satu jenis burung rangkong yang hidup di Nanggroe Aceh Darussalam, selain rangkong badak (Buceros rhinoceros) dan rangkong papan (Buceros bicornis). Julang emas mempunyai ukuran tubuh yang besar (100 cm), ekor berwarna putih. Bagian punggung, sayap dan perut berwarna hitam, kaki tegap dan kuat berwarna hitam. Jantan; kepala berwarna krem, bulu halus berwarna kemerahan atau merah bata pada tengkuk, kantung leher kuning tidak berbulu dan membentuk gelambir dengan strip hitam yang khas. Betina; kepala berwarna krem bulu halus berwarna hitam terbentuk dari tengkuk, kantung leher biru tidak berbulu. Umumnya burung jantan memiliki ukuran tubuh lebih besar dari burung betina. Jenis kelamin Rangkong yang telah dewasa dapat diketahui berdasarkan perbedaan warna balung atau cula, warna sayap, paruh dan mata. Sering mengeluarkan suara “ku-guk” diulang-ulang, pendek dan parau. Dari kejauhan, burung ini dapat dikenali melalui suara yang parau lantang. Burung dengan ukuran tubuh yang sangat besar, dengan suara yang keras. Kelompok burung Rangkong (Bucerotidae) merupakan salah satu jenis burung yang bersifat arboreal.
Burung Rangkong termasuk hewan yang dilindungi berdasarkan Peraturan Perlindungan Binatang Liar No. 226 tahun 1931, UU No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang dipertegas dengan SK Menteri Kehutanan No. 301/Kpts-II/1991 tentang Inventarisasi Satwa yang dilindungi UU dan No. 882/Kpts-II/1992 tentang Penetapan Tambahan Beberapa Jenis Satwa yang dilindungi UU.
Burung rangkong merupakan pemakan segala (omnivora), beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis rangkong ini juga sebagai pemakan buah (frugivora) dan sangat menggemari buah Ara (Ficus sp.). Kelompok burung Rangkong (Bucerotidae) yang tergolong satwa pemakan buah, berperan dalam penyebaran biji di hutan. Biji-biji tersebar melalui kotorannya karena sistem pencernaan Rangkong tidak merusak biji buah. Selain itu, pergerakan Rangkong keluar dari pohon penghasil buah membantu menyebarkan biji dan meregenerasi hutan secara alamiah. Menurut warga setempat, burung julang emas (A. undulatus) atau yang lebih dikenal dengan enggang/rangkong (cicem keureunda-Aceh, red.), sering terbang di sekitar wilayah Pulot bahkan sering hinggap di salah satu pohon di dekat desa tersebut, pohon dengan nama daerahnya yaitu bak geundreut merupakan pohon yang besar dan bertajuk tinggi. Pohon tersebut mendominasi sebagai pohon yang bertajuk tinggi (arboreal) di perbukitan Desa Pulot dan sangat berpotensi bagi burung julang emas sebagai tempat istirahat dan mencari makan. Rangkong istirahat dalam banyak kelompok yang terbagi dalam beberapa rusting tree. Dengan berkelompok, rangkong juga merasa aman dan nyaman untuk istirahat. Bila ada satu individu yang merasa terancam maka dia akan mengeluarkan alarm call (tanda bahaya). Dan ramai-ramai pula kelompok itu membubarkan diri. Keberadaan julang emas (A. undulatus) di kawasan Desa Pulot telah menambah kekayaan alam hayati khususnya dari kelompok Avifauna, apalagi jenis ini merupakan salah satu jenis rangkong yang dilindungi karena jumlahnya yang sudah sangat sedikit.

Diberdayakan oleh Blogger.